Beranda | Artikel
Melakukan Pendekatan Kepada Anak
Rabu, 23 November 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Melakukan Pendekatan Kepada Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mendidik Anak Tanpa Amarah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 27 Rabi’ul Akhir 1444 H / 22 November 2022 M.

Melakukan Pendekatan Kepada Anak

Setiap orang tua pasti mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin membentuk kepribadian yang baik pada anak dan menghilangkan perilaku buruknya. Untuk itu orang tua melakukan pendekatan-pendekatan kepada anaknya. Dalam mewujudkan tujuan ini, para orang tua memiliki cara yang berbeda-beda.

Ada yang menempuh jalan dengan memberikan pendekatan negatif. Maksudnya adalah orang tua cenderung memiliki perhatian negatif pada anak. Orang tua memfokuskan perhatiannya pada kesalahan-kesalahan anaknya, dan dia langsung memberikan nasihat dan teguran agar anak tidak mengulangi kesalahannya.

Orang tua seperti ini mungkin lebih cenderung mencari-cari kesalahan dan kekurangan yang dimiliki oleh anak. Selanjutnya terus-menerus berkonsentrasi mencari upaya merubah perilaku buruk tersebut agar bisa berubah menjadi baik. Sebaliknya, perbuatan baik yang dilakukan oleh anak dibiarkan begitu saja, tidak diperhatikan, tidak diberikan perhatian positif, tidak dipuji, apalagi diberi hadiah. Dengan anggapan bahwa hal itu merupakan sesuatu yang sudah semestinya dilakukan oleh seorang anak dan sudah semestinya seorang anak berperilaku baik.

Sementara orang tua yang lainnya memilih pendekatan lain. Yaitu orang tua cenderung melihat sisi positif pada anaknya. Ia lebih memfokuskan perhatian kepada kebaikan-kebaikan yang dimiliki anak tersebut. Sekecil apapun itu orang tua berusaha menangkap basah kebaikan anak sebanyak mungkin. Ia mencari dan terus mencari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh si anak, ia mencatatnya dengan baik, mengingat-ingatnya dan terus-menerus memberikan perhatian positif terhadap perilaku baik ini. Dengan cara ini orang tua memiliki banyak kesempatan untuk membicarakan kelebihan-kelebihan tersebut di hadapan si anak. Sehingga anak memahami dan bangga akan kelebihan yang ia miliki, sehingga tumbuh citra positif dalam dirinya, dan selanjutnya akan menumbuhkan rasa percaya diri.

Jadi, memfokuskan perhatian pada kelebihan yang dimiliki anak bukan berarti melupakan dan membiarkan kekurangan-kekurangannya. Sisi negatif yang ada pada anak tetap harus dipantau dan dicatat rapi oleh orang tua, akan tetapi itu tidak untuk dibicarakan terus-menerus sehingga tidak ada pembicaraan dengan anak kecuali hal tersebut. Tanpa disadari, orang tua seperti ini tertutup dari pandangan mereka sisi lebih yang dimiliki oleh anak. Karena kalau kita cari sisi buruk manusia maka tidak ada habis-habisnya. Itu akan terus ada dan muncul dalam pandangan kita. Tanpa kita sadari, segala perhatian kita hanya tertuju pada hal-hal negatif itu saja.

Kalau kita menyoroti kekurangan manusia (apalagi anak-anak yang identik dengan salah), pasti banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Maklumlah anak-anak. Itu adalah suatu yang wajar pada seorang anak. Kalau kita terus menyoroti sisi ini, maka tidak ada habisnya. Mungkin tiap hari kita membicarakan itu saja. Maka akhirnya si anak pun merasa dia bukanlah orang yang baik. Sehingga mungkin dia akan putus asa jadi orang baik. Karena dia lihat sepertinya dirinya tidak ada sisi baiknya. Ini akan muncul di dalam pikirannya. Akan muncul rasa minder, kurang percaya diri, dan dia akan putus asa. Hal ini berbahaya bagi siapapun (apalagi anak).

Maka harus kita perhatikan bagaimana melakukan pendekatan kepada anak. Apa yang harus kita angkat pada diri si anak ini? Kalau kita bicara kelebihan/kebaikannya, ini yang mungkin perlu untuk kita soroti. Karena ini mungkin tidak banyak. Oleh karena itu kadang-kadang dia tertutupi karena tidak banyak.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52434-melakukan-pendekatan-kepada-anak/